Pangkalpinang (Babel) - Di Era Reformasi sekarang ini rakyat Indonesia bebas untuk menyuarakan aspirasi atau pendapatnya, bahkan rakyat/warga Indonesia bebas untuk memilih organisasi kemasyarakatan, profesi maupun organisasi lain sebagai wadah untuk memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri maupun kelompoknya.
Tumbangnya rezim orde baru (Orba) ini salah satunya kran demokrasi tidak buka sebebas saat ini, dan saat itu hanya sebagian rakyat/warga Indonesia yang dapat berkarya dan mengembangkan dirinya di sebuah organisasi apa yang inginkan. Maka bukan sesuatu yang heboh lagi atau sesuatu yang tidak diketahui oleh publik kita saat ini.
Sehingga kita ketahui bersama bukan sesuatu yang untuk kita sembunyikan jika saat ini banyak organisasi profesi kita temui dengan dua ketua/pimpinan dengan nama organisasi yang sama pula, maka timbul istilah Ketua/Pimpinan organisasi versi atau kubu ini dan itu.
Begitulah ungkapan yang disampaikan oleh Johan Murod salah seorang Tokoh Masyarakat Babel dan Pejuang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat menanggapi pernyataan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Babel Thomas Jusman versi Kadin yang diketuai Arsjad Rasjid.
Seakan Thomas terkejut ketika dirinya (Johan) mengatakan sebagai Ketua Kadin Babel saat menanggapi persoalan sejumlah ASN di Pemprov Kepulauan Babel yang mengundurkan diri dari PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan), lantaran sejumlah media online di Bangka Belitung gencar menayangkan pemberitaan seolah-olah gebrakan Kajati Babel Dari Tri Sadono itu di ASN PUPR Babel dalam bidikan pihak Kejati Babel.
Kepada jejaring media Pers Babel, Johan Murod mengatakan tidak yakin kalau Thomas Yusman Ketua Kantor Dagang Dan Industri (Kadin) Babel versi Arsjad Rasjid terkejut bahwa dirinya juga Ketua Kadin Babel versi Eddy Ganefo, seakan Thomas Yusman baru sekarang mengetahui organisasi Kadin terpecah menjadi dua kepimpinan.
"Thomas Yusman itu sahabat baik saya, jujur saja saya tidak percaya kalau dia terkejut bahwa saya juga sebagai Ketua Kadin Babel, apalagi mengklaim organisasi Kadin versinya yang sah, dan itu tidak mungkin pernyataan dari mulut Thomas sahabat saya, "ungkap Panglima panggilan akrab dari Johan Murod, Jum'at (17/09/2021).
Lanjutnya, " itu bisa-bisa saja bahasa adinda-adinda yang menulis untuk mengiringi pemberitaan menjadi menarik dan seolah-olah Thomas merasa tersinggung dan marah saya membawa nama Kadin, ya barangkali diharapkan terjadi miskomunikasi Johan Murod dengan Thomas. Sekali lagi yang tegaskan dan perlu adinda-adinda paham dan mengerti persahabatan kami tidak akan rusak karena perbedaan pendapat apalagi beda Ketua/pimpinan organisasi, walaupun dengan nama organisasi yang sama, dan kami tidak pernah saling klaim mengakui organisasi Kadin mana yang paling sah atau diakui pemerintah, selama belum ada keputusan pengadilan yang inkrah menyatakan Kadin Versi ini dan itu yang sah, " Tegas Johan.
Ditambahkan, bukan kapasitas masyarakat Pers yang menilai organisasi ini sah atau tidaknya, selama organisasi tersebut masih berlandaskan Pancasila dan UUD 45, serta belum ada keputusan atau pernyataan resmi dari pemerintah NKRI.
Akhirnya pun Johan Murod, menceritakan perjalanan organisasi Kadin versi Eddy Ganefo selaku Ketua Umum KADIN, untuk sebagai informasi dan wawasan bagi pembaca setia jejaring media Pers Babel.
Diceritakannya, bahwa pada MUNAS VI KADIN di JCC Hotel Sultan, utusan Kadin Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Johni Sugiarto, Johan Murod dan Elly Rebuin saat itu sepakat pilih Milenia Sandiaga Uno atau Wisnu Wardhana sebagai pimpinan Kadin Pusat.
" Namun pada putaran kedua hanya WW & SBS yang masuk sebagai Ketua Kadin Pusat, Kami Istiqomah pilih WW dan SBS yang menang, "ungkapnya.
Kemudian, ternyata dalam perjalanan organisasi Kadin, ada 23 Kadin Provinsi tidak puas dengan kepemimpinan SBS, maka dilaksanakan Munaslub VII di Pontianak, dan dipilih Rizal Ramli Ketua Umum KADIN dengan Dewan Pembina Oso dan Setiawan Jodi.
Tak lama beberapa bulan kemudian Rizal Ramli jadi Menko Maritim RI, dan saat itu Zainal Bintang jadi Ketum Kadin Pelaksana Harian, dan yang dilakukan MUNAS VIII KADIN terpilih secara aklamasi Ir Eddy Ganepo MM.
"Saya Johan Murod dalam Musprov Kadin secara aklamasi dipilih sebagai Ketum KADIN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dari kronologis diatas bagi yang faham organisasi tau bahwa mana KADIN yg syah secara demokrasi dan Konstitusional, dan ini saya sampaikan semata-mata untuk sekedar informasi kepada masyarakat Babel yang saya cintai, bahwa antara saya dan sahabat Thomas tidak akan pernah rusak persahabatan kami karena berbeda pimpinan organisasi namun dalam satu nama organisasi yang sama. Walaupun belum lama ini Presiden RI Bapak Jokowi menerima kunjungan Ketum Kadin Provinsi Sumatera Utara KADIN versi Eddy Ganefo." pungkas Johan yang mendapat gelar Datuk Panglima Negri Serumpun Sebalai Ditabal LAM NSS 14 February 2015. (Red).